Walhi Kalimantan Tengah baru saja menggelar university roadshow dengan tema “Kita, Gambut, dan Masa Depan Lingkungan Hidup Indonesia”. Acara yang digelar pada Sabtu, tanggal 29 September 2018 ini berlangsung di ruang percontohan Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya.
Terdapat sekitar 20 undangan yang terdiri dari mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai fakultas dalam lingkup Universitas Palangka Raya dan Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum. Hadir pula mahasiswa pecinta lingkungan dari DEMA dan Mapala Oktarian Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Mapala Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Comodo Mapala FEB UPR, Mapala Dozer FT UPR, Mapala Sylva Jurusan Kehutanan UPR, Mapala Figure FKIP UPR, dan Mapala Adiwiyata FISIP UPR.
Roadshow yang menyasar kalangan mahasiswa ini digelar untuk memperkenalkan secara langsung keberadaan platform Pantau Gambut ( www.pantaugambut.id ). Pantau Gambut merupakan sebuah platform online yang bertujuan untuk memberikan akses informasi kepada publik atas implementasi rencana kerja dan realisasi capaian restorasi gambut yang dilakukan oleh pemerintah. Penghimpunan data dan informasi melibatkan Simpul Jaringan di tujuh provinsi target restorasi.
Pasca tragedi karhutla dan asap parah yang melanda Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua tahun 2015, pemerintah Indonesi berkomitmen untuk serius dalam menangani karhutla. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pembentukan Badan Restorasi Gambut (BRG) pada tahun 2016 dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut. BRG mengemban mandat untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut di tujuh provinsi di Indonesia tersebut diatas, termasuk Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, BRG membuat rencana strategis dengan target-target capaian di tiap provinsi, serta membentuk TRGD (Tim Restorasi Gambut Daerah).
Berbagai rencana kerja disusun dan dijalankan untuk mencapai tujuan-tujuan restorasi yang diharapkan. Namun, seringkali informasi semacam ini belum dapat diakses secara mudah oleh publik, termasuk kalangan paling terdampak. Oleh sebab itu, platform Pantau Gambut ini hadir untuk menjawab persoalan tersebut dengan menyediakan ruang informasi yang dibutuhkan publik. Adapun guna mengoptimalkan fungsi platform ini, tentunya diperlukan partisipasi dari berbagai kalangan masyarakat, tidak terkecuali kalangan mahasiswa.
Dengan menyasar mahasiswa, roadshow ini menghadirkan lima orang narasumber, yaitu Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Tengah – Dimas Novian Hartono sebagai Simpul Jaringan Pantau Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Teguh Surya dari Yayasan Madani Berkelanjutan – Simpul Jaringan Nasional Pantau Gambut, Ketua TRGD Provinsi Kalimantan Tengah Bapak Fahrizal Fitri, Okta Simon dari WWF indonesia, dan Wakil Dekan FH UPR – Fransisco, SH., LL.M. Dalam acara ini narasumber dan peserta berkesempatan pula untuk membahas tentang isu-isu seputar gambut dan penyelamatan ekosistem rawa gambut di Kalimantan Tengah. (akp)