Friends of the Earth “Produsen Sawit Raksasa Golden Agri-Resources Dikeluarkan dari Dow Jones Sustainability Index Akibat Skandal Suap dan Korupsi: Penangkapan eksekutif perusahaan sebagai puncak dari daftar panjang pelanggaran”

WASHINGTON, D.C. – Dow Jones Sustainability Index/Indeks Keberlanjutan Dow Jones (DJSI) telah mengeluarkan perusahaan minyak sawit terbesar kedua dunia, Golden Agri-Resources, dari daftar perusahaan yang berkelanjutan.

“Dikeluarkannya GAR dari Indeks Keberlanjutan Dow Jones ini merupakan sebuah langkah penting untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan atas pelanggaran yang telah berlangsung terus-menerus,” ungkap Gaurav Madan, campaigner senior hutan dan lahan Friends of the Earth (FoE) US. “Perusahaan-perusahaan yang telah menyebabkan kerusakan lingkungan hidup yang meluas tidak memiliki ‘tempat cuci tangan’ untuk mendapatkan label berkelanjutan,” tambahnya.

Dihapusnya perusahaan ini dari Indeks Keberlanjutan Asia-Pasifik terjadi setelah penangkapan eksekutif perusahaan kelapa sawit atas kasus suap dan korupsi. Pada Oktober 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia menangkap tiga eksekutif dari anak perusahaan GAR, yaitu PT Binasawit Abadi Pratama, karena menyuap pejabat pemerintah untuk menutupi masalah pencemaran air dan dugaan penyimpangan dalam perizinan perkebunan di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.

“Perusahaan kelapa sawit yang merusak ini secara konsisten telah mengabaikan norma-norma bisnis dan lingkungan internasional,” kata Madan. “Keputusan DJSI sudah seharusnya memberikan pesan yang jelas kepada investor GAR bahwa aktifitasnya tidak berkelanjutan dan justru berkaitan dengan korupsi, penggundulan hutan, dan pelanggaran mengerikan pada hak masyarakat atas tanah. Investor harus mengikuti jejak DJSI dan menjauhkan diri dari GAR dan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki reputasi buruk dengan berhenti membiayai minyak sawit yang terlibat konflik.”

Aktifitas Golden Agri-Resources di Indonesia dan Liberia telah menimbulkan kontroversi selama bertahun-tahun, termasuk dugaan deforestasi, perampasan tanah, dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi terus-menerus dan telah terdokumentasi dengan baik. Pada tahun 2018 saja, GAR dan anak perusahaannya dituduh atas pemusnahan habitat simpanse yang terancam punah, mendirikan perusahaan ‘bayangan’ untuk melanjutkan aktifitas yang merusak dan mengabaikan rekomendasi dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) – asosiasi industri minyak sawit berkelanjutan.

Investor GAR termasuk beberapa perusahaan keuangan terkemuka dunia, seperti BlackRock, Vanguard, TIAA, Penasihat Dana Dimensi, dan Citibank. Menyusul penghapusan GAR dari daftar perusahaan berkelanjutan oleh DJSI akan memicu meningkatnya tekanan pada para investor ini untuk menghentikan dukungan mereka terhadap perusahaan yang melakukan pelanggaran secara terus-menerus.GAR adalah perusahaan minyak sawit pertama dan satu-satunya yang terdaftar dalam Dow Jones Sustainability Index pada bulan September 2017.

###

Terjemahan oleh (akp)

Temukan artikel aslinya di Website FoE 

Friends of the Earth berjuang untuk melindungi lingkungan kita dan menciptakan dunia yang sehat dan adil. Kami mengatakan kebenaran di hadapan kekuasaan dan mengekspos mereka yang membahayakan manusia dan planet ini. Kampanye kami bekerja untuk meminta pertanggungjawaban politisi dan perusahaan, mengubah sistem ekonomi kita, melindungi hutan dan lautan kita, dan merevolusi sistem pangan & pertanian kita.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *